Bagi anda yg masih perduli atau sekedar tahu tentang deSimalungunisasi....nich sedikit informasinya:
DULU banyak orang Simalungun yg beragama islam mengaku dirinya suku melayu dan menghilangkan marganya dan berganti beradat melayu. kaum ini dijuluki " halak maya-maya" atau " dalle". kaum ini banyakl terdapat disepanjang pesisir timur sumatera, mulai dari belawan sampai ke bagan siapi-api. Sedangkan orang si malungun yg berdiam di pesisir danau toba mulai dari tiga raja ( Parapat ) sampai ke tongging beralih menjadi suku batak toba dengan mengaku dirinyaberketurunan dari samosir, memakai marga toba beradat istiadat toba. keadaan yg sama juga berlaku di cingkes sampai ke seribudolog. banyak orang simalungun yg beralih menjadi karo, bermarga karo dan beradat karo. sehingga komunitas simalungun yang masih setia dengan adat simalungun-nya menyisakan daerah penyangga di RAYA daerah yg realtif minim dipengaruhi adat tetangga. mengenai hal ini, st Gindo Sinaga pernah mengungkapkan " seharusnya orang simalungun di RAYA sudah sepatutnya berterimakasih dan tidak memandang sebelah mata dengan kami orang simalungun di Girsang Sipangan Bolon, karena sejak dibukannya jalan raya oleh belanda dan diizinkannya orang batak toba masuk keTanah jawa, siantar, bandar sampai ke sidamanik, kamilah yang pertama sekali mersakan bagaimana sulitnya menghempang tobanisasi di tanah jawa, sampai akhirnya kami harus rela menerima kenyataan, anak cucu kami fasih berbahasa toba. tetapi kami masih tetap berdarah simalungun "
bersambung.................
sumber: Pdt. Juandaha Raya Purba Dasuha STh.
+ comments + 2 comments
Mantap ......
Mantap ......
Posting Komentar
jangan lupa email atau facebook supaya terjalin hubungan yang lebih baik...(no-ANONIM) okey!!!
....DIATEI TUPA...