
Selama dua tahun di dalam tahanan, Belanda belum juga merasa puas ia lalu diasingkan seumur hidup ke Pulau Bengkalis pada tahun 1906.
Selama memimpin Kerajaan Siantar, Raja Sang Naualuh sangat dicintai rakyatnya. Ia juga dikenal sebagai pelopor, penganut dan pelindung agama Islam, khususnya di Kerajaan Siantar. Di samping itu, Raja Sang Naualuh merupakan perintis pembangunan kota Pematang Siantar.
Salah satu peranan Raja Sang Naualuh adalah membuka dan merintis jalan dari Pematang Siantar menuju Asahan, sejauh 50 kilometer. Jalan tersebut hingga saat ini menjadi jalan yang sangat vital yang menghubungkan Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Batubara dan Kabupaten Asahan. Kalau dulu, nama jalan lebih dikenal dengan nama Jalan Asahan, saat ini nama jalan tersebut telah ditetapkan sebagai Jalan Sang Naualuh.
Raja Sang Naualuh mangkat di Bengkalis tahun 1914. Sebelum akhir hayatnya, di daerah pengasingannya beliau sempat menjadi guru mengaji. Lokasi makamnya berada di tanah wakaf Syech Budin Bin Senggaro beralamat di Jalan Bantan Desa Senggaro Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Riau. Hingga saat ini makam Raja Siantar ini masih terawat baik dan sering dikunjungi para peziarah, baik itu peziarah dari Bengkalis, maupun yang datang dari Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun.
+ comments + 2 comments
salam kenal tommy!!!!!!!! YO TUKER LINK.... NI ALMAT BLOGQ : http://www.manixgajah.blogspot.com/
http://manixgajah.blogspot.com/
mdah2an bsa saling tukar informasi!!!
terima kasih sudah berkunjung !!!!!
Posting Komentar
jangan lupa email atau facebook supaya terjalin hubungan yang lebih baik...(no-ANONIM) okey!!!
....DIATEI TUPA...