Sabtu, 02 Agustus 2008
Api Diduga dari Ledakan Televisi
Tujuh unit rumah terbakar di Huta Kristen Nagori Merekraya Kecamatan Pematang Raya Kabupaten Simalungun,
Jumat (1/8) sekira pukul 10.00 WIB. Kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp1 miliar.
Informasi dihimpun METRO dari warga di lokasi kejadian, sebelum
kebakaran terjadi, suasana huta (kampung) sedikit lengang. Sebab
rata-rata warga sedang berada di ladang. Namun tiba-tiba terdengar
teriakan seorang murid SD yang baru pulang sekolah.
Murid SD yang memiliki nama panggilan Ucok itu, sedang melintas
berjalan kaki menuju rumahnya. Tepatnya di depan rumah Jolden, yang
diduga merupakan asal api, Ucok heran melihat ada kepulan asap tebal.
Ucok menghampiri dan mengintip rumah yang sedang kosong itu. Dari luar,
ia melihat bagian dalam rumah sudah banyak asap dan ada kobaran api
dari televisi. Ucok yang menyaksikan kobaran api dan kepulan asap
langsung berlari menuju bengkel milik Risjon Saragih sembari berteriak
dan mengatakan ada kobaran api. Mendengar teriakan Ucok, Risjon keluar
dari bengkel dan melihat api mulai membesar di rumah tetangganya. Ia
pun segera mengemudikan salahsatu mobil langganannya untuk melaporkan
kejadian tersebut ke Pplsek Raya dan menghubungi petugas pemadam
kebakaran.
Sementara itu,
warga lainnya yang mendengar teriakan Ucok dan melihat
Risjon panik, berusaha menyelamatkan harta benda dari dalam rumah.
Bahkan rumah yang ditinggal pemiliknya terpaksa dirusak demi
menyelamatkan benda-benda di dalam rumah.
Namun karena angin bertiup sangat kencang serta terik matahari
menyengat, api cepat membesar dan merambat ke bengkel dan rumah lain.
Sehingga warga yang hendak menyelamatkan harta benda tidak bisa berbuat
apa-apa dan hanya menyaksikan tujuh unit rumah berikut bengkel terbakar
dengan cepat.
Api Berkobar Selama 2 Jam
Kebakaran berlangsung selama sekira dua jam. Petugas pemadam kebakaran
baru tiba setelah hampir sekira satu jam api berkobar. Sebelum petugas
datang, warga berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya,
seperti air yang diambil menggunakan ember.
Parahnya, satu unit mobil pemadan kebakaran datang hanya dengan tangki
kosong, dan terpaksa terlebih dahulu mengambil air dari salahsatu
sungai di Huta Hapoltakan Raya.
Salahseorang warga di sekitar lokasi kejadian marah dan menuding
lambannya petugas pemadam kebakaran datang. Entah ngapain datang kalau
tangki tidak berisi air! Lamban kali petugasnya! Kenapa tidak distok
air di dalam tangki, biar bisa cepat melakukan pemadaman? kata seorang
pria berkumis dan berbadan tambun.
Akhrinya setelah tiga kali bolak balik mengambil air dan mendapatkan
bantuan dua unit mobil pemadam kebakaran, api dapat dipadamkan. Namun
tujuh rumah berikut bengkel sudah hangus dilalap api. Tercatat, lima
tangki air baru bisa menjinakkan api.
Satu Rumah Dibongkar
Selain tujuh unit rumah berikut bengkel yang terbakar, satu unit rumah
lainnya yang terbuat dari papan, yakni milik Jahardin Saragih, terpaksa
dibongkar warga untuk mengantisipasi api merambat lebih besar. Warga
pun berusaha mengeluarkan barang-barang barang dari dalam rumah sembari
berusaha melepaskan dinding rumah.
Upaya warga yang merubuhkan rumah dipimpin Pangulu Nagori Merekraya,
Jontam Purba. Jontam langsung mengoordinir warga yang terdiri atas
pemuda dan kaum bapak. Sementara kaum ibu menangis histeris. Dalam
waktu 30 menit, rumah itu berhasil dirubuhkan.
Jalan Siantar-Saribu Dolok Macet
Musibah kebakaran tersebut membuat jalan lintas Siantar-Saribu Dolok
Nagori Merekraya Kecamatan Pematang Raya macet total. Sebab rumah yang
terbakar tepat berada di sisi kiri jalan Siantar-Saribu Dolok.
Warga dan beberapa pegawai negeri sipil (PNS) yang menuju Kantor
Bupati berhamburan melihat rumah terbakar. Terlihat beberapa petugas
berusaha mengatur arus lalu-lintas untuk mempermudah kendaraan
melintas, dan memberikan jalan bagi mobil pemadam kebakaran yang
beberapa kali lalu-lalang mengambil air.
Sejumlah warga semakin panik karena beberapa kabel listrik terputus dan
terjatuh membentang di jalan. Warga pun berhamburan karena takut
terkena kabel mengeluarkan api. Satu Sepedamotor Terbakar
Satu unit sepedamotor milik warga yang hendak diperbaiki di bengkel
milik Risjon Saragih ikut terbakar. Selain itu, jagung dan kopi
sebanyak empat ton ikut hangus, termasuk sejumlah peralatan bengkel
berupa mesin genset, gerenda, tabung las karbit, dan las listrik.
Sementara itu, rumah P br Damanik, ibu Risjon Saragih (pemilik bengkel)
mengalami kerugian sangat besar, yakni sekitar Rp400 juta. Hal ini
dikatakan Pangulu Nagori Merekraya, Jotaman Purba.
Dikatakan Jotaman, rumah J Sinaga warga Jakarta yang berasal dari
Nagori Merekraya yang ditaksir senilai Rp250 juta ikut terbakar
berikut harta benda di dalam rumah. Masih kata Jotaman, selain
berusaha menyelamatkan harta benda dan memadamkan api, warga juga
mendirikan posko bantuan. Sementara para korban yang rumahnya terbakar,
untuk sementara diungsikam di rumah tetangga.
Api Diduga dari Ledakan Televisi
Hampir dipastikan, api yang menghanguskan tujuh unit rumah berasal dari
ledakan televisi yang korsleting karena masih terhubung dengan aliran
listrik, di rumah Jolden Saragih.
Diduga, sejak malam hingga siang, pemilik rumah tidak mencabut stop contact televisi dari aliran listrik.
Berusaha Tegar....
Meski sangat berduka, namun anak salahsatu korban yang rumahnya
terbakar berusaha tetap tegar. R Saragih (44), putra P br Damanik, yang
tinggal di seberang jalan rumah ibunya, mengaku tidak menduga rumah
peninggalan almarhum ayahnya, yang selama ini dijadikan bengkel las dan
tempat penyimpanan hasil bumi, sudah rata dengan tanah hanya dalam
waktu singkat.
Dikatakannya, sebelum peristiwa itu terjadi, ia sedang bersiap-siap
menuju Pematangsiantar untuk menyelesaikan suatu urusan. Ketika dirinya
meninggalkan rumah, istri dan ibunya sedang bercerita di salahsatu
ruangan di rumah yang juga berfungsi sebagai bengkel itu.
Namun Saragih berusaha tegar. Ia tak ingin ibunya stres dan jatuh
sakit. Saya akan berusaha tegar. Saya tidak ingin mamak sakit;ucapnya.
Pemilik Rumah yang Terbakar
1. Jonatan Sinaga
2. Barmen Purba
3. Lesmen Damanik
4. P Br Damanik Pemilik bengkel yang dikelola anaknya Risjon Saragih
5. Julden Saragih Duga api berasal dari ledakan televisi di rumahnya
6. J Sinaga Warga Jakarta asal Merekraya
7. Johardin Saragih Rumahnya terpaksa dibongkar
Api Diduga dari Ledakan Televisi
Tujuh unit rumah terbakar di Huta Kristen Nagori Merekraya Kecamatan Pematang Raya Kabupaten Simalungun,
Jumat (1/8) sekira pukul 10.00 WIB. Kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp1 miliar.
Informasi dihimpun METRO dari warga di lokasi kejadian, sebelum
kebakaran terjadi, suasana huta (kampung) sedikit lengang. Sebab
rata-rata warga sedang berada di ladang. Namun tiba-tiba terdengar
teriakan seorang murid SD yang baru pulang sekolah.
Murid SD yang memiliki nama panggilan Ucok itu, sedang melintas
berjalan kaki menuju rumahnya. Tepatnya di depan rumah Jolden, yang
diduga merupakan asal api, Ucok heran melihat ada kepulan asap tebal.
Ucok menghampiri dan mengintip rumah yang sedang kosong itu. Dari luar,
ia melihat bagian dalam rumah sudah banyak asap dan ada kobaran api
dari televisi. Ucok yang menyaksikan kobaran api dan kepulan asap
langsung berlari menuju bengkel milik Risjon Saragih sembari berteriak
dan mengatakan ada kobaran api. Mendengar teriakan Ucok, Risjon keluar
dari bengkel dan melihat api mulai membesar di rumah tetangganya. Ia
pun segera mengemudikan salahsatu mobil langganannya untuk melaporkan
kejadian tersebut ke Pplsek Raya dan menghubungi petugas pemadam
kebakaran.
Sementara itu,
warga lainnya yang mendengar teriakan Ucok dan melihat
Risjon panik, berusaha menyelamatkan harta benda dari dalam rumah.
Bahkan rumah yang ditinggal pemiliknya terpaksa dirusak demi
menyelamatkan benda-benda di dalam rumah.
Namun karena angin bertiup sangat kencang serta terik matahari
menyengat, api cepat membesar dan merambat ke bengkel dan rumah lain.
Sehingga warga yang hendak menyelamatkan harta benda tidak bisa berbuat
apa-apa dan hanya menyaksikan tujuh unit rumah berikut bengkel terbakar
dengan cepat.
Api Berkobar Selama 2 Jam
Kebakaran berlangsung selama sekira dua jam. Petugas pemadam kebakaran
baru tiba setelah hampir sekira satu jam api berkobar. Sebelum petugas
datang, warga berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya,
seperti air yang diambil menggunakan ember.
Parahnya, satu unit mobil pemadan kebakaran datang hanya dengan tangki
kosong, dan terpaksa terlebih dahulu mengambil air dari salahsatu
sungai di Huta Hapoltakan Raya.
Salahseorang warga di sekitar lokasi kejadian marah dan menuding
lambannya petugas pemadam kebakaran datang. Entah ngapain datang kalau
tangki tidak berisi air! Lamban kali petugasnya! Kenapa tidak distok
air di dalam tangki, biar bisa cepat melakukan pemadaman? kata seorang
pria berkumis dan berbadan tambun.
Akhrinya setelah tiga kali bolak balik mengambil air dan mendapatkan
bantuan dua unit mobil pemadam kebakaran, api dapat dipadamkan. Namun
tujuh rumah berikut bengkel sudah hangus dilalap api. Tercatat, lima
tangki air baru bisa menjinakkan api.
Satu Rumah Dibongkar
Selain tujuh unit rumah berikut bengkel yang terbakar, satu unit rumah
lainnya yang terbuat dari papan, yakni milik Jahardin Saragih, terpaksa
dibongkar warga untuk mengantisipasi api merambat lebih besar. Warga
pun berusaha mengeluarkan barang-barang barang dari dalam rumah sembari
berusaha melepaskan dinding rumah.
Upaya warga yang merubuhkan rumah dipimpin Pangulu Nagori Merekraya,
Jontam Purba. Jontam langsung mengoordinir warga yang terdiri atas
pemuda dan kaum bapak. Sementara kaum ibu menangis histeris. Dalam
waktu 30 menit, rumah itu berhasil dirubuhkan.
Jalan Siantar-Saribu Dolok Macet
Musibah kebakaran tersebut membuat jalan lintas Siantar-Saribu Dolok
Nagori Merekraya Kecamatan Pematang Raya macet total. Sebab rumah yang
terbakar tepat berada di sisi kiri jalan Siantar-Saribu Dolok.
Warga dan beberapa pegawai negeri sipil (PNS) yang menuju Kantor
Bupati berhamburan melihat rumah terbakar. Terlihat beberapa petugas
berusaha mengatur arus lalu-lintas untuk mempermudah kendaraan
melintas, dan memberikan jalan bagi mobil pemadam kebakaran yang
beberapa kali lalu-lalang mengambil air.
Sejumlah warga semakin panik karena beberapa kabel listrik terputus dan
terjatuh membentang di jalan. Warga pun berhamburan karena takut
terkena kabel mengeluarkan api. Satu Sepedamotor Terbakar
Satu unit sepedamotor milik warga yang hendak diperbaiki di bengkel
milik Risjon Saragih ikut terbakar. Selain itu, jagung dan kopi
sebanyak empat ton ikut hangus, termasuk sejumlah peralatan bengkel
berupa mesin genset, gerenda, tabung las karbit, dan las listrik.
Sementara itu, rumah P br Damanik, ibu Risjon Saragih (pemilik bengkel)
mengalami kerugian sangat besar, yakni sekitar Rp400 juta. Hal ini
dikatakan Pangulu Nagori Merekraya, Jotaman Purba.
Dikatakan Jotaman, rumah J Sinaga warga Jakarta yang berasal dari
Nagori Merekraya yang ditaksir senilai Rp250 juta ikut terbakar
berikut harta benda di dalam rumah. Masih kata Jotaman, selain
berusaha menyelamatkan harta benda dan memadamkan api, warga juga
mendirikan posko bantuan. Sementara para korban yang rumahnya terbakar,
untuk sementara diungsikam di rumah tetangga.
Api Diduga dari Ledakan Televisi
Hampir dipastikan, api yang menghanguskan tujuh unit rumah berasal dari
ledakan televisi yang korsleting karena masih terhubung dengan aliran
listrik, di rumah Jolden Saragih.
Diduga, sejak malam hingga siang, pemilik rumah tidak mencabut stop contact televisi dari aliran listrik.
Berusaha Tegar....
Meski sangat berduka, namun anak salahsatu korban yang rumahnya
terbakar berusaha tetap tegar. R Saragih (44), putra P br Damanik, yang
tinggal di seberang jalan rumah ibunya, mengaku tidak menduga rumah
peninggalan almarhum ayahnya, yang selama ini dijadikan bengkel las dan
tempat penyimpanan hasil bumi, sudah rata dengan tanah hanya dalam
waktu singkat.
Dikatakannya, sebelum peristiwa itu terjadi, ia sedang bersiap-siap
menuju Pematangsiantar untuk menyelesaikan suatu urusan. Ketika dirinya
meninggalkan rumah, istri dan ibunya sedang bercerita di salahsatu
ruangan di rumah yang juga berfungsi sebagai bengkel itu.
Namun Saragih berusaha tegar. Ia tak ingin ibunya stres dan jatuh
sakit. Saya akan berusaha tegar. Saya tidak ingin mamak sakit;ucapnya.
Pemilik Rumah yang Terbakar
1. Jonatan Sinaga
2. Barmen Purba
3. Lesmen Damanik
4. P Br Damanik Pemilik bengkel yang dikelola anaknya Risjon Saragih
5. Julden Saragih Duga api berasal dari ledakan televisi di rumahnya
6. J Sinaga Warga Jakarta asal Merekraya
7. Johardin Saragih Rumahnya terpaksa dibongkar